BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia hewan (Animalia) adalah suatu
kingdom yang anggotanya beragam dimuka bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat
hidup, makanan, perkembangbiakkan, dan lain lain. Dimuka bumi ini terdapat
hewan yang merugikan dan juga menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Hewan
banyak mengandung protein yang berperan penting untuk tubuh. Hewan juga sangat
berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa adanya
hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa ciri-ciri umum Animalia?
2) Apa saja ciri-ciri dan klasifikasi
Invertebrata dan Vertebrata?
3) Apa peranan Animalia dalam
kehidupan?
1.3 Tujuan
1) Untuk memperkenalkan dan menjelaskan
pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah dalam membedakan
hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam kingdom Animalia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ciri-Ciri Umum Animalia
Animalia atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima yang berarti jiwa. Hewan
merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki
dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jariangan
saraf dan jaringan otot, sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui
fertilisasi eksternal atau internal, serta memiliki bentuk tubuh dan
organ-organ yang bervariasi.
2.2 Ciri-Ciri dan Klasifikasi
Invertebrata
Invertebrata dalam Bahasa latin berasal dari kata in yang berarti tanpa
dan vertebrae yang berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan
yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam
beberapa filum sebagai berikut :
A. Filum Porifera (Hewan Spons)
Porifera berasal dari Bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre
(membawa). Porifera adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut
sebagai hewan spons. Porifera merupakan anggota Animalia yang paling primitif.
Sebagian besar porifera hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar. Porifera
hidup secara heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.
Porifera memiliki saluran air yang
unik. Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh porifera dapat di bedakan
menjadi tiga tipe, yaitu :
1) Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling
sederhana dimana lubang-lubang langsung di hubungkan dengan saluran lurus
menuju spongosol. Contohnya Leucosolenia sp.
2) Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran
dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang
ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon
ciliatum.
3) Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran
dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang
ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongia
sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum
Porifera terbagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Calcarea (Calcispongiae)
Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp.,
Leucon sp., Chathrina sp.
2) Hexactinellida (Hyalospongiae)
Contohnya Euplectella aspergilium, Pheronema, Hyalonema
sp.
3) Demospongiae
Contohnya Euspongia sp., Callyspongia sp., Clionia
sp.
B. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron
yang berarti usus. Coelentera adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga
tubuh sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan
hewan diploblastik atau tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan
endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar hidup di air laut dan hanya beberapa
spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di perairan dangkal dan
berkoloni, serta heterotrof sebagai karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan
menjadi tiga kelas, yaitu :
1) Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut
serta beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan ada pula soliter. Anggota
hydrozoa yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya Obelia.
Sedangkan hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip,
contohnya Hydra.
2) Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk
tubuh seperti mangkuk, transparan, dan melayang-layang di laut. Pada siklus
hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
3) Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki
bentuk tubuh mirip bunga. Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter
maupun koloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya Metridium senile dan
Giant green anemone.
C. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan
helminthes berarti cacing. Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk
pipih dan memiliki tiga lapisan yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma,
serta hidup secara parasit dan ada juga yang hidup bebas di perairan.
Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Turbellaria (Cacing berambut
getar)
Memiliki bentuk tubuh seperti
tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam, atau
sungai. Contohnya Planaria sp.
2) Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai parasit pada manusia
dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di dalam hati, paru-paru dan usus.
Contohnya Fasciola hepatica.
3) Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh
berbentuk pipih panjang menyerupai pita, serta merupakan endoparasit dalam
saluran pencernaan vertebrata dan bersifat hermafrodit. Contohnya Taenia
solium.
D. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum mempunyai bentuk tubuh
silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh tersusun triploblastik
pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides,
Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
E. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal dari kata annelus yang berarti cincin kecil
dan eidos yang berarti bentuk. Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk
seperti sejumlah cincin kecil yang diuntai, bersifat triploblastik, dan
selomata. Berdasarkan jumlah parapodia, setae, dan rambut annelida dibagi
menjadi tiga kelas yaitu :
1) Kelas Polychaeta (Cacing Berambut
Banyak), Contohnya Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele (cacing
palolo), Neris virens (kelabang laut).
2) Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut
Sedikit) Contohnya Lumbricus terrestris, Pheretima musica, Pheretima
posturna.
3) Kelas Hirudinea (Lintah), Contohnya Hirudo
medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.
F. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca
adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada
yang bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan
darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca
dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1) Kelas Amphineura (Kiton)
Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton sp.
2) Kelas Gastropoda
Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica.
Namun terdapat juga vaginula (siput telanjang), contohnya Deroceras
reticulatum dan Milax gagtes.
3) Kelas Scaphopoda
Contohnya Dentalium vulgare.
4) Kelas Cephalopoda
Contohnya Loligo pealii, Octopus sp., Sepia
officinalis dan Nautilus pompilius.
5) Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata
atau Bivalvia)
Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.
G. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan berkulit
duri, triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat kapur, bergerak dengan kaki
ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk
membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit,
madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai
berikut :
1) Kelas Asteroidea
Contohnya Astropecten duplicatus, Crossaster
papposus dan Oreaster occidentalis.
2) Kelas Echinoidea
Contohnya Echinos esculenta, Diadema saxtile, Strongylocentrotus
sp.
3) Kelas Ophiuroidea
Contohnya Ophiothrix fragilis.
4) Kelas Crinoidea
Contohnya Holopus dan Antedon.
5) Kelas Holothuroidea
Contohnya Holothuria sp.
H. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros
yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda
adalah hewan yang mempunyai kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata,
serta bentuk tubuh simetri radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks
dan abdomen. Berdasarkan klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas
yaitu :
1) Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan,
memiliki lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran tubuhnya
Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu :
a. Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu
Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, Cirripedia.
- Ordo Branchiopoda memiliki tubuh
transparan dan pucat dan sebagai zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
- Ordo Ostracoda hidup di air laut dan
air tawar sebagai plankton. Contohnya Cypris candida.
- Ordo Copepoda hidup di air laut dan
air tawar sebagai plankton atau parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
- Ordo Cirripedia hidup di laut melekat
pada batu atau benda lain yang mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
b. Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
- Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek
kayu. Contohnya Inicus asellus.
- Ordo Stomatopoda hidup di laut dan
bentuk tubuh mirip belalang sembah. Contohnya Squilla empusa.
- Ordo Decapoda hidup di air tawar dan
diantaranya hidup di laut serta mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak.
Contohnya Portunus sexdentatus.
2) Kelas Arachnida
Tubuh arachnida terdiri atas
sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi menjadi tiga ordo
sebagai berikut :
a. Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator.
Contohnya Thelyphonus coudotus.
b. Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi
berbagai jenis laba-laba. Contohnya Heteropoda venatoria.
c. Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia,
hewan maupun tumbuhan. Contohnya Scoarptes scabei.
3) Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan hewan arthropoda
yang memiliki kaki berjumlah banyak. Myriapoda dibagi menjadi dua ordo yaitu :
a. Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau
lipan. Tubuhnya berbentuk pipih dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap
ruas. Contohnya Scolopendra marsitans.
b. Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau
hewan berkaki seribu. Tubuhnya silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki
tiap ruas. Contohnya Trigoniulus corallines.
4) Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan golongan hewan
yang mempunyai enam buah kaki dan tubuh beruas-ruas yang terdiri dari caput,
toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki rangka luar dari
zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu atau dua sayap dan ada juga yang
tidak.
Berdasarkan ada tidaknya sayap dan
keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
a. Subkelas Apterigota (Insekta tidak
bersayap).
b. Subkelas Pterigota (Insekta
bersayap).
2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi
Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang
mempunyai tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi vertebrata merupakan
subfilum dari filum Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korda
dorsalis (notochord) pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas organnya,
vertebrata dapat dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :
A. Kelas
Pisces (Ikan)
Hewan tergolong Pisces hidup di air,
bernafas dengan insang, berdarah dingin, memiliki sirip dan ekor, memiliki
gelembung renang, memiliki gurat sisi, dan berkembang biak dengan bertelur.
B. Kelas
Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air
dan di darat, bernafas menggunakan insang saat fase larva dan paru-paru saat
fase dewasa, berdarah dingin, terdapat membrana nictitans pada mata,
berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina, mengalami
metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam dan katak
hijau.
C. Kelas
Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh
kulit bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan paru-paru, berdarah dingin,
berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar, pembuahan didalam tubuh
betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak secara
melata.
D. Kelas
Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu,
tulang berongga, berdarah panas, berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di
dalam tubuh betina, serta umumnya dapat terbang tetapi ada juga yang tidak
dapat terbang.
E. Kelas
Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula
mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah panas, berkembangbiak secara vivipar
dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat rambut, umumnya hidup di darat
tetapi ada juga di air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Animalia atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang berarti jiwa,
merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik, tidak memiliki
dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh jaringan saraf
dan jaringan oto, sebagian bereproduksi secara seksual yang terjadi melalui
fertilasi eksternal atau internal,serta memiliki bentuk tubuh dan organ-organ
yang bervariasi.
Bentuk tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan
penyusun tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri
radial dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan
dibedakan menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
Animalia dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi
invertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).
Invertebrate di kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan
Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves,
Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi kehidupan baik kelompok
invertebrate maupun vertebrata. Kelompok invertebrate dan vertebrata memiliki
kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat berperan penting dalam
ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu karang yang merupakan
habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta dapat menghasilakan
perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelompok vertebrata juga
dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.
3.2 Saran
Mengingat Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai
sarana hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut.
Animalia banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka
bumi ini. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan
Animalia sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
1 Comments
Grand Canal Street Station Casino and Hotel - Mapyro
ReplyDeleteGrand Canal Street Station Casino 문경 출장마사지 and Hotel is an 18-story, 512-room property in Downtown Denver, CO and is open daily 24 hours. It also 창원 출장샵 provides an 당진 출장마사지 outdoor pool Check In: 구미 출장마사지 4:00 pmRoom Windows: Windows Do OpenCheck Out: 11:00 amMeeting 춘천 출장마사지 Rooms: 15 Rating: 4 · 1,393 votes