JSON Variables

Header Ads

Kalah Bertarung, Akankah Ku Berhenti Berkarya?

Hari ini akan ada pengumuman pemenang lomba cipta lagu Apresiasi Film Indonesian 2015 yang aku ikuti. Dari pagi udah ngecek websitenya, belum keluar-keluar siapa pemenangnya. Tengah hari tadi, aku dapat email dari panitia, yang mengatakan bahwa pengumumannya udah keluar. Dag dig dug, ku cek pengumuman itu. Well, tidak terlalu berharap besar untuk menang, tapi yang jelas harapan itu tetap ada. Dan ternyata hasilnya adalah: aku kalah.

Huhu..... (nangis dulu). Ini adalah lomba mencipta lagu kedua yang ku ikuti. Pertama ikut tahun 2014 kemarin, juga kalah. Padahal jujur saja, untuk lomba yang satu ini, aku cukup percaya diri bahwa laguku memang bagus. Namun ternyata, ada yang lebih bagus dari lagu ciptaanku.

Anehnya, aku tak begitu kecewa. Kenapa? Karena sekali lagi ku bilang, laguku itu bagus (dengan PD-nya). Bagiku, lagu yang ku ciptakan itu bukanlah suatu bukti kegagalan, tapi bukti bahwa aku bisa melangkah lebih jauh. Besok-besok, akan ku coba untuk mempublish laginya di blog, ya.

Meski begitu, aku sadar diri. Dalam dua lomba yang ku ikuti tersebut, aku selalu ‘melanggar’ satu persyaratan, atau mungkin lebih tepatnya dua. Syarat pertama adalah, lagu itu harus dinyanyikan dengan iringan setidaknya satu alat musik. Tapi berhubung aku tidak bisa main musik sama sekali, maka aku cuma menyanyikan lagunya secara acapella. Pelanggaran kedua yang ku lakukan adalah, katanya setiap lagu harus disertai notasi, baik balok atau angka. Sementara aku tidak mengerti notasi sama sekali. Jangan ditanya, jelas aku tidak bisa membaca not balok. Kalau not angka, aku cuma ngerti 1234567 nya doang, tapi kalo tanda titik, garis lurus, garis melengkung, wah, aku tak ada ide sama sekali apa artinya. Haha. Jadilah selama ini not yang ku kirimkan ya cuma angka doang, tanpa penjelasan gimana panjang pendeknya. Ehe.

Mungkin aku yang salah, sampai sekarang gak ada niatan untuk belajar. Ehehe. Karena bagiku, selama seorang pencipta bisa menciptakan lagu, itu sudah cukup. Tahu notasi dan bisa main musik cuma nilai plus aja. Prinsip yang salah besar, memang. Tapi itulah aku. Gkgk

Lalu, apakah dengan kekalahanku di lomba ini, aku akan berhenti menulis lagu? Rasanya tidak. Sampai sekarang aku masih merasakan nikmatnya menulis lagu, ada atau tanpa adanya lomba sekalipun. Belakangan, aku juga kepengen nulis lagu dalam bentuk soundtrack. Maksudnya adalah, tiap kali ku selesai membaca novel, aku ingin menulis lagu yang terinspirasi dari novel tersebut. Misalnya, aku baca novel Laskar Pelangi, maka akan ku tulis sebuah lagu yang terilhami dari novel tersebut. Well, sampai sekarang itu masih berupa rencana, tapi belum bisa terwujudkan karena banyaknya kesibukan.

Dan tentu saja, kalau ada lomba menulis lagu lagi, tentu akan dengan senang hati ku ikuti! ^__^

Post a Comment

0 Comments