JSON Variables

Header Ads

[Light Novel] Game Over Chapter 6

Brak!
Nao meletakkan tas yang sedari tadi dijinjingnya ke atas meja dengan sebuah hempasan keras. Mirai dan Maria yang sudah duduk manis di bangku mereka masing-masing merasa sedikit kaget. Terkejut.
“Kenapa?”
“Kau belum mengerjakan pe-ermu?”
Maria menatap Mirai tak percaya. “Pertanyaan itu seharusnya kau tanyakan padaku.”
“Eh? Kau belum mengerjakannya juga? Bohong!”
“Eh? Kau juga?!”
“Kalian boleh mencontek punyaku.”
Tanpa diminta Nao mengeluarkan buku tugasnya, lalu menunjukkanya pada Mirai dan Maria. Bagai dikomando Mirai dan Maria berebutan mengambil buku tersebut, lalu segera mengeluarkan buku tugas masing-masing, sibuk menyalin jawaban kepunyaan Nao. Nao memperhatikan mereka berdua sambil berpikir.
Jangan-jangan ini alasan mereka mau berteman dengannya?
“Mirai, apa kabar terbaru yang kau dengar pagi ini?” tanya Nao kemudian setelah ia sukses menghempaskan pantatnya di atas tempat duduknya.
“Eh? Kabar terbaru?” Mirai menyahut tanpa menoleh. Tangannya masih sibuk bekerja menulis di buku catatannya. “Entahlah. Meski ada, sepertinya tak ada yang menarik,” sambungnya.
Nao terdiam sejenak. Ia kembali teringat kejadian kemarin, saat Kamiki mengajukan sebuah pernyataan yang konyol padanya.
“Aku bersedia berkencan denganmu.”
Ugh, benar-benar. Apa yang sebenarnya dipikirkan cowok itu? Dilihat dari sisi manapun ia tahu dengan jelas bahwa cowok itu tak punya perasaan apa-apa padanya. Jangan bilang ini semua adalah demi membalas perbuatannya karena sebelumnya telah mempermainkan perasaannya dan mengatakan bahwa ia seorang homo.
Nao membetulkan letak kacamatnya. Kemungkinan itu ada, dan sepertinya ia harus sudah bersiap sekarang juga.
“Mirai, Maria, ku ingatkan pada kalian. Kabar apapun yang kelak kalian dengar tentang diriku, jangan percaya, semuanya bohong belaka.”
“Eh?”
Maria berhenti menulis, menoleh ke arah Nao, memperhatikan wajahnya dengan alis mengkerut.
“Kabar tentangmu? Kabar apa?”
“Bukan kabar penting,” jawab Nao asal. Maria ingin bertanya lebih lanjut, tapi dilihatnya Nao mulai menyibukkan diri membaca buku Biologi yang baru saja dikeluarkan dari tasnya. Ia urung melakukannya, dan hanya bisa menatap Mirai dengan tatapan bingung. Mereka berdua saling berpandangan penuh tanya.
Kabar apa? Sejak kapan Nao jadi terkenal?

Post a Comment

0 Comments