JSON Variables

Header Ads

Lama Menghilang, YUI Dikabarkan Menikah dan Tengah Hamil

Setelah lama tak terdengar beritanya, kira-kira sekitar seminggu yang lalu, aku mendengar kabar tentang YUI, atau yui, bahwa saat ini ia tengah berjuang menghadapi penyakit serangan panik yang dialaminya. Para teman-teman YUI lovers bersimpati di facebook dengan mendoakan agar YUI tetap tabah dan semoga manajemen tidak bersikap terlalu keras padanya. Eh, sekarang, atau lebih tepatnya malam ini, aku malah menerima berita lebih mengejutkan bahwa YUI sudah menikah dan sekarang tengah hamil. Omedetou!

Oke, sebelum bicara lebih jauh tentang pernikahan dan kehamilan YUI, aku mau flashback sejenak tentang bagaimana aku mengenal YUI. Hmm, aku mengenal YUI kira-kira enam tahun yang lalu, waktu ku masih di MAN, di mana lagi kalo bukan lewat anime Bleach dengan lagunya yang LIFE. Saat itu aku masih belum menganggap diriku sebagai seorang fans. Sampai akhirnya Nurul, salah seorang teman yang ku kenal di Ponpes, berasumsi bahwa aku seorang YUI lover saat melihat koleksi foto YUI yang ada di komputerku. Ah, benar juga. Aku YUI lover rupanya. Haha, begitu pikirku dulu. Sejak saat itu resmilah statusku sebagai YUI lover. ^o^
Sumber: Generasia.com
Cari teman-teman YL di facebook, ternyata jumlahnya banyak juga. Bertambahlah lagu-lagu koleksi YUI yang ku punya, bertambahlah informasi yang ku tahu dengan dia, dan semakin besar pula kekagumanku kepada YUI. Selama ini, dimata teman-teman YL, YUI adalah penyanyi yang memiliki image gadis polos, pure, gak pernah pake pakaian seksi, sopan, sempurna deh pokoknya. Dalam polling-polling yang diadakan tentang artis cewek sebagai calon istri ideal, YUI seringkali menduduki peringkat pertama. Ku baca komentar kalo YUI itu memiliki kesan sebagai gadis baik-baik dan istri yang setia. Uwah, pokoknya pujian para YL tentang YUI selangit dah. Dan aku juga menyetujuinya. ^_^

Oke, bicara masalah lagu-lagu YUI, aku kan kenalnya sekitar tahun 2009an. Jadilah aku mendownload koleksi lagu-lagu lama YUI, dan aku hampir suka semua. Sampai kemudian YUI mengeluarkan single baru, GLORIA kala itu, entah mengapa aku merasa ada yang hilang. Rasanya ada yang ku rang gitu dalam lagu itu. Begitu pula saat YUI merilis single to Mother. Meski teman-teman bilang YUI hebat karena berani menantang dirinya dengan bermain piano dan tidak bermain gitar, jujur saja aku tidak merasa excited sama sekali. Dengan kata lain adalah, aku menyukai lagu-lagu YUI yang rilis sebelum tahun 2010an. Sementara untuk lagu-lagu YUI yang rilis setelah itu, aku tak merasa ada yang istimewa dalam musiknya. Entah mengapa. Mungkin karena aku orang awam, atau mungkin aku merasa tidak suka dengan gaya bermusik YUI setelah tahun 2010an. Aku suka YUI yang tomboi, yang ngerock, yang musiknya menghentak. Ya, aku suka YUI yang itu. Tapi aku kan cuma seorang fans, bagaimana bisa seorang fans menuntut idolanya untuk melakukan ini itu?

Tahun-tahun berlalu, waktu YUI merilis single atau album baru, aku ikut excited tapi bukan tipe yang pengen segera mendengar lagunya. Waktu radio ripnya keluar, aku santai saja. Bahkan waktu single/albumnya udah keluar, aku tak langsung mendengarkan. Di dalam hati ini rasanya ada sisi yang mengatakan bahwa aku bukan YL lagi. Mungkin karena sudah banyak penyanyi Jepang lain yang ku kenal kali yak. Wahaha. Tapi tetap saja, kalo ada berita terbaru tentang YUI, aku kepengen tahu dan dengan riang hati membaca. Kalo YUI dapet peringkat tinggi di chart Oricon, aku ikutan bahagia. Hmm, jadi sebenarnya aku masih YL atau bukan, sih? Wahahaha

Sampai akhirnya, di pada tahun 2013, YUI membuat pengumuman bahwa ia ingin hiatus. Oke, itu bukan hal baru lagi. Tapi kemudian hal yang lebih mengejutkan datang. YUI tiba-tiba terlihat oleh fans dengan tampilan super berbeda. Rambut pendek, di cat kuning pula, kesannya jauh banget deh dari kesan ‘gadis baik-baiknya’ YUI yang dulu. Beberapa fans mungkin protes, tapi beberapa yang mengaku sebagai fans sejati tetap berlapang dada melihat perubahan YUI dan menerima perubahan yang dilakukannya. Ah, pada masa ini juga namanya berubah dari YUI menjadi yui. Yang beda cuma penulisan doang sih, ucapannya sama. Nyaha
Sumber: aramajapan.com
Ngomong-ngomong, dari perubahan image ini pulalah tiba-tiba muncul desas-desus di kalangan YL bahwa selama ini YUI selalu dikontrol oleh manajemennya, SONY. YUI tak bisa bebas dalam bermusik, dan dituntut bertindak layaknya seorang idol. Sebenanya aku tak tahu jelas. Tapi dari semua berita itu mungkin bisa ku tarik kesimpulan bahwa image YUI selama ini yang ku lihat, image YUI yang polos, baik-baik, pure, semuanya adalah hasil bentukan manajemennya. Well, aku tidak bilang sepenuhnya itu adalah palsu. Tapi memang ku rasa YUI yang dulu terlalu sempurna, sehingga mungkin saja bahwa sebagian dari itu hanyalah ‘buatan’ belaka. Saat YUI menyemir dan memotong rambutnya pendek, itu adalah simbol sebuah kebebasan bahwa ia ingin menjadi dirinya sendiri. Sepertinya YUI sudah memikirkan itu semua matang-matang. Ia sudah siap dengan perubahannya yang mungkin membuat syok tidak sedikit penggemar. Satu hal yang ia inginkan hanyalah bisa bermusik dengan bebas. Satu hal kecil itu, tidak bisakah ia mendapatkannya?

Melihat perlakukan manajemen yang buruk padanya, ada pula desas desus bahwa YUI ingin keluar dari SONY MUSIC. Bersama grup barunya FLOWER FLOWER, YUI manggung di panggung-panggung kecil di mana ia bisa merasa lebih dekat dengan fans. Tapi jujur lo, waktu ku dengar YUI mau menciptakan musiknya sendiri, ku pikir musiknya bakal super ngerock n keras. Eh gak disangka malah lagu macam Haru, Natsu, Aki yang lembut itu ku dengar. Sekarang aku jadi bingung, sebenarnya musik YUI yang asli itu gimana sih? Ngerock ato pop? >_<

Ah, lanjut masalah managemen. Kabarnya kan dia pengen keluar, yak. Tapi anehnya waktu ku melihat album FLOWER FLOWER yang Mi, rilis bulan Februari tadi, aku kaget bahwa yang album itu masih berada di bawah SONY MUSIC company. Hmm, kala itu aku mikir, jadi cerita kemarin bahwa dia pengen keluar dari SONY itu bohongan aja, yak? Tiba-tiba aku merasa bersyukur ia masih berada di sebuah manajemen terkenal macam SONY. Tapi beberapa saat kemudian aku sadar bahwa aku salah perkiraan. SONY bukannya berniat masih mensupport YUI, tapi sebaliknya, mereka ingin mengungkung YUI, menjeratnya dan tak mau melepaskannya, termasuk untuk jadi indie sekalipun.

Berita mengenai pengikatan SONy tersebut ku baca sekitar seminggu yang lalu, tentang artikel yang mengatakan bahwa dalam hari-hari YUI, ada hari baik dan hari buruknya. Ada kala senang ada kala susahnya. Dari sanalah aku tahu kalau sebenarnya YUI sedang sakit, penyakit serangan panik alias panic disorder. Album yang rilis dua bulan yang lalu pun sebenarnya sudah direkam lama, cuma dirilis sekarang untuk memberi kesan bahwa YUI tengah baik-baik saja dan aktif bermusik. Di berita itu juga ku baca tentang bagaimana dinginnya perlakuan manajemen padanya. Tentang bagaimana ia tak bisa lagi tampil di TV karena tak ada koneksi (well, ku rasa masalah koneksi adalah hal yang ‘sangat wajar’ dalam pertelevisian Jepang), dan tentang bagaimana ia tak bisa memutuskan kontrak dengan SONY. Tiba-tiba aku merasa kasihan. Aku tak bisa membayangkan bagaimana penampakan YUI yang sekarang. Apakah ia kurusan? Apakah wajahnya sayu? Apakah ia masih bisa dengan bebas menciptakan lagunya? Semuanya kita serahkan pada imaginasi para YL masing-masing, termasuk ane.

Nah, sampai kemudian barusan aku membaca kabar bahwa YUI telah menikah dan tengah hamil pula. Syok, terkejut, dan seperti yang ku duga di facebook berhamburan ucapan selamat dari teman-teman YL. Waw waw, cewek yang dulu sering menang dalam polling sebagai istri terbaik ternyata sekarang sudah menikah. Dan orang yang dinikahinya bukan selebriti juga. Aku ingat sebelumnya ia pernah dikabarkan kencan dengan seorang selebriti, tapi ternyata udah putus dan ia memilih orang lain. Well, untuk saat seperti ini aku cuma bisa mengucapkan selamat. Benar-benar selamat. Meski sekarang ia masih berjuang menghadapi penyakit serangan paniknya, ku harap dengan kehadiran suami dan janin yang ada di dalam perutnya, YUI bisa tegar menghadapi semuanya. Kemudian bila memang keadaannya sudah membaik, ku harap ku bisa mendengar musiknya lagi. Yep, ku harap ia tidak berhenti dalam bermusik dan tetap memperjuangkan kebebasannya dalam menulis musik. Give music a chance, you can do it, YUI!

Btw, ane baru sadar bahwa apa-apa yang ane tulis di atas benar-benar ungkapan hatiku terdalam. Beberapa kata sepertinya bahkan sedikit menyinggung YUI, tapi aku lega menulisnya. Setelah menulis itu semua, sekarang dengan tegas bisa ku katakan, aku seorang YUI Lover. Aku bangga menjadi bagian yang bernama YUI Lovers Community. Selain itu, meski mungkin bukan hal sehebat Arashi, aku tahu YUI adalah salah satu fenomena besar di Jepang. Istilah YUIsh telah berkembang pesat. Istilah ini merujuk kepada para penyanyi yang mencoba mengikuti gayanya. Setelah sebelumnya ada penyanyi solo cewek macam Ayumi Hamasaki yang menggebrak dunia musik Jepang dengan gaya bermusiknya, maka ada lagi penyanyi solo cewek, yaitu YUI, yang menggebrak dunia musik Jepang dengan musik dan gitarnya. Banyak penyanyi lain mencoba mengikuti gayanya. miwa, Suzu, Fujiwara Sakura, dan mungkin tak terhitung lagi. Ya, bagiku YUI adalah sebuah fenomena, meski tak tertuang nyata dalam sebuah berita, tapi bisa di rasakan oleh para penikmat musik Jepang di manapun ia berada.

Sekali lagi, selamat atas pernikahan dan kehamilannya! ^_^

Post a Comment

0 Comments