JSON Variables

Header Ads

Apa Ada Orang yang Kau Sukai? ~Suki na Hito ga Arimasuka~

Dalam suasana masih sebagai siswa baru, seperti yang sedang ku rasakan sekarang ini, adalah hal yang wajar bagi para gadis untuk melirik-lirik cowok yang ada di lingkungan BLK, siapa tahu ada yang sesuai dengan keinginan. Begitu pula dengan cowoknya, berebutan melihat siapa-siapa cewek cantik yang siap memikat hati. Malkum saja, di BLK tempat ku mengadakan tempat pelatihan, ada 14 jurusan yang tersedia, dan hanya ada 4 jurusan yang didominasi oleh cewek: Administrasi Bisnis, Akuntansi, Tata Kwcantikan dan Menjahit. Berhubung setiap kelas terdiri dari 16 orang, jadi kita anggap saja jumlah rata-rata cewek yang ada di tempat ini ada sekitar 64 orang. Berhubung kelas yang di dominasi oleh cowok ada sepuluh kelas, jadi bisa dibilang dominasi laki-lakinya bahkan lebih dari dua kali lipat jumlah cewek. Hmm, tempat yang cocok untuk berburu. Nyaha

Mala, salah satu temrn segengku, telah menambatkan hatinya pada anak jurusan TKJ, entah siapa namanya, sebut saja Ahmad. Aku sendiri saat melihat bagaimana penampakan si Ahmad itu, mesti mengakui kalau Iia sosok yang eye-catching. Saking catchingnya, banyak cewek yang sepertinya menargetkan dirinya sebagai sasaran sehingga mesti ku bilang, Mala harus menghadapi persaingan sengit kalau ingin mendapatkannya.

Aku sendiri, apa menyukainya? Well, kalau aku sendiri, memang sudah sejak dulu kan pernah bilang kalau aku suka "ngelihat" cowok yang lebih muda dariku. Tapi belaja dari kasus saat ku KKN kemarin, sepertinya aku harus mulia menjaga hati dan perasaan saat melihat ada brondong di depan mata. Jangan sampai aku salah penafsiran hingga akhirnya aku patah hati sendiri mesti tuh cowok gak merasa melakukan hal yang salah. Haha. Memang tidak ada yang salah, akunya aja yang ke ge-eran.

Btw tadi, saat makan siang, selesai ngisi absen dan mau ngambil nasi, eh tuh si Ahmad malah duduk di sekitar meja makan lalu menyodorkan sedotan minuman kepadaku -bukan Cuma aku saja, tapi pada beberapa temanku yang kebetulan ada di sana-. Ane kaget, menatapnya dengan tatapan bingung. Dianya malah senyum-senyum. Ja elah cowok pencitraan. Dengan ragu ku ambil sedotan yang ia sodorkan sambil mengucapkan terima kasih, lalu berlalu tanpa menoleh kembali ke belakang.

Dari interaksi singkat itu, aku bisa mulai sedikit membaca tipe cowok seperti apa Ahmad itu. Dia ganteng, sebagaimana penilaian para cewek di sekitarnya, dan ia mengakui itu, bahkan bangga dengan itu. In other words, dia orang dengan sifat narsisi yang cukup tinggi. Aku jadi sadar satu hal lagi. Selama ini tiap pagi, dia selalu duduk di bawah tangga tanpa naik duluan, meski ia yang sudah duluan sampai. Awalnya aku tidak mengerti apa maksudnya, tapi sekarang ku pikir aku mulai mengerti. Ia lagi 'bedadai' alias majang dulu buat jadi ojbek tontonan. Haha. Gaya narsisinya mengingatkanku pada seorang teman yang sudah lama tidak ku ketahui bagaimana kabarnya.
Suasana makan siang di BLK. Tokoh Ahmad ada di bagian kanan foto. Silahkan cari sendiri. ^0^

Cukup bicara tentang orang lain, bagaimana dengan diriku sendiri? Apa ada orang yang ku suka di BLK? Hmm, susah ngejawabnya. Karena ya itu, rata-rata anak sini kan baru lulus SMA, jadi setidaknya usia mereka berada sekitar 6 tahunan di bawahku. Aku tak berani juga kasih kepastian dengan mengatakan aku menyukai satu orang tertentu. Disinilah kadang ku merasa salut dengan orang seperti Mala yang bisa dengan lantangnya mengatakan bahwa ia menyukai tokoh A. Aku sendiri, sampai sekarang rasanya tidak pernah berbagi cerita pada temanku kalau aku menyukai seseorang. Bahkan saat ku menuliskan kisahnya, di blog seperti ini misalnya, di jamin aku tidak akan mau menyebutkan namanya secara langsung. Ah, gomen kudasai.

Bagaimana kalau di tempat lain?

Ehm, kemarin Pak Lang, salah satu instrukturku di BLK, menanyakan apakah aku sudah punya pacar. Ku jawab jujur tidak. Dia bilang kasihan banget kalo sekarang gak punya pacar. Nohok banget tuh pernyataan. Haha. Aku juga kepengen punya pacar, tapi pacar yang bisa diseriusin, yang sesuai dengan kriteria. Kalau dipikir kriteria cowok idamanku simple banget: rajin shalat dan tidak merokok. Masalahnya adalah, tidak ada satu pun cowok dengan kriteria seperti itu yang tertarik kepadaku. Nyahaha. Jomblo ngenes mode on.

Tapi aku sendiri percaya dengan apa yang namanya takdir, termasuk takdir jodoh. Suatu hari nanti, ku harap bisa bertemu dengan dambaan hati. Siapa tahu kan, orang yang kita idam-idamkan tersebut ternyata adalah sosok dari masa lalu. Tak tahu juga. Tuhan penuh kejutan. Dan akan ku biarkan kejutan itu tetap menjadi misteri, hingga waktunya tiba. :)

Post a Comment

0 Comments