Hari Kamis yang indah, dengan berbagai kegiatan berlimpah.
Dalam seminggu, bisa dibilang hari Kamis adalah yang paling spesial bagiku. Kenapa? Karena di hari ini saja-lah aku ada kelas yang harus ku ikuti. Haha. Pagi-pagi udah bangun. Rencana bangun jam lima tetap aja ujung-ujungnya bangun jam empat. Update blog seperti biasa, dan tiba-tiba kepikiran nasib laporan PPL ku. Barulah ku dapat kabar kalo kami disuruh ngumpul laporan PPL ke Bima, teman satu kelompokku, paling lambat Sabtu ini. Jadilah aku kalang kabut sendiri buat merapikan laporanku yang masih berantakan. Rencananya pagi ini mau santai dulu sebelum masuk kelas, tapi niat itu segera hilang karena ku pikir ku mau pergi ke tukang prinan berhubung prinan ku di kost rusak.
Udah semangatnya ngeprint laporan, eh ternyata laporan yang udah ku edit malah ketinggalan sehingga laporan yang ku print ada bagian yang salah disana sini. Batal deh rencana ngumpul laporan ke Bimi pagi ini. Ah sudahlah. Moga-moga hari Sabtu selambatnya bisa ketemu ama dia. Beres masalah laporan (gak beres juga sih, haha), beralih ke urusan kelas. Seperti biasa, jumlah murid di kelas ini ku rasa lumayan minim, cuma dua puluhan kurang dikit. Dan seperti biasa juga, aku cuma duduk bengong di kelas mendengarkan presentasi teman-teman. Well, ada kala saat aku asyik ngobrol bareng ama Evi, teman satu kelompokku, tapi intinya kelas yang ku masuki berjalan dengan datar hingga jam pelajaran usai.
Nah, setelah ini nih kegiatan serunya dimulai. Hari ini, sebagaimana yang telah dijanjikan, teman satu kelasku angkatan 2011, Fauzan dan Susi mau seminar. Yess! Kesempatan banget nih bisa ngumpul bareng sama teman-teman setelah berpisah sekian lama karena KKN. Haha. Meski begitu, kami tak punya waktu untuk bersenang-senang karena ruangan yang dipake untuk presentasi masih gak nemu. Pertama kami nongkrong-nongkrong dulu di depan kelas PBI. Namun karena dilihat dari tanda-tandanya tak ada kelas yang kosong, rombongan kami akhirnya memutuskan untuk pindah ke gedung D3 IPII. Tapi tetap saja, semua kelas tampak penuh karena di pakai, hingga kami kembali mesti ‘parkir’ gak jelas di sepanjang lorong kelas. Pada akhirnya, ada juga satu ruangan yang para mahasiswanya tampak hilir mudik keluar kelas, hingga diputuskan di tempat itulah mereka mengadakan seminar meski LCD-nya gak bekerja.
Saat masuk kelas, Iman, salah satu teman sekelasku, menyapaku dengan mengatakan, “Lama tak berjumpa, Senpai.” Aih, kangennya aku mendengar seseorang memanggilku Senpai seperti dulu, ahaha. Ku balas aja, “Ohisashiburi desu, minna-san. Aitakampret.” Gkgk. Untung Bu Puji masih belum datang sehingga beliau tidak mendengar kata-kata tak senonohku itu. Wahaha.
Setelah Bu Puji datang, presentasi segera dimulai dengan Susi sebagai penyaji pertama. Melihat Susi presentasi, benar-benar membuatku kembali bernostalgia dengan presentasi kelas kami terdahulu. Apalagi Susi membawakan presentasi dengan gaya bicaranya yang khas dan unik, membuatku senyum-senyum dibuatnya. Haha. Setelah Susi selesai, giliran Fauzan yang presentasi. Baru presentasi sebentar, masalah datang. Kelas yang kami masuki bakal ada yang make. Wah, wah, jadi gak konsen tuh yang presentasi di depan. Setelah salah seorang temanku sibuk mencari lokal kosong yang lain, akhirnya diputuskanlah kalo kami pindah lagi ke ruangan Micro Teaching. Uwohoho.
Oh, iya. Ngomong-ngomong saat presentasi tadi, kami dapat kunjungan dari dua tamu istimewa. Pertama adalah pacarnya Susi, dan kedua adalah pacarnya Fauzan. Aih, romantis bangets. Nyahaha. Walau keberadaan mereka tidak mencolok, insting detektifku yang mengatakan bahwa saat spesial seperti ini tidak mungkin dilewati mereka secara cuma-cuma, akhirnya berhasil menangkap kehadiran dua sosok yang namanya bahkan tak ku kenal itu. Gkgk.
Oke, setelah ‘terusir’ dari kelas tersebut, kami kembali ‘kujuk-kujuk’ pergi ke ruangan Micro Teaching. Sayangnya ruangan itu terlalu kecil dan jumlah bangku yang tersedia tidak begitu banyak, sehingga tidak semua undangan bisa masuk ke ruangan itu, termasuk kedua pacar mereka. Yang mengisi kelas itu kebanyakan malah anak kelas kami semua, haha. Rasanya gak enak juga sih, tapi mau dimana lagi, the show must go on ada atau tidak ada penonton. ^o^
Fauzan meresume presentasinya, dan setelah selesai, Mahfuzan sang moderator memberi kesempatan pada para penonton untuk bertanya. Aku bertanya sedikit hal kepada Susi, dan Ifit, pacar Iman berkomentar, sudah lama ia tidak mendengar ‘Senpai’ berbicara. Haha. Setelah sesi tanya jawab selesai, Bu Puji memberikan perbaikan disana-sini mengena isi proposal Fauzan dan Susi. Setelah itu presentasi pun selesai.
Selanjutnya, inilah saat yang ditunggu: bagi nasi bungkus. Wkwk. Kami semua rata-rata datang ke seminar semacam ini pasti ada maksud terselubungnya, apalagi kalo bukan mau cari makan gratis. Aku bahkan iseng ngomong ke temanku bahwa demi presentasi kali ini, aku sengaja hari ini gak puasa. Wkwk. Padahal emang karena bukan jadwal juga sih. Yah, kebetulan yang indah, bukan? Nyahaha
Selesai presentasi, beberapa teman memutuskan untuk segera pulang, sementara aku pergi menemani Ole untuk konsultasi ke dosen skrispi kami, Pak Ahdi. Saat kami datang, beliau tengah ada tamu, sehingga kami ‘ngadem’ dulu di ruang tamu yang ber-AC sambil baca koran. Gkgk. Setelah menunggu sekitar setengah jam, kami akhirnya bisa ketemu beliau. Ole terlihat serius mendiskusikan ini-itu ke Pak Ahdi, sementara aku cuma duduk di samping mendengarkan. Sekitar jam satu, kami pulang ke kost. Aku makan, shalat, ngedit video sebentar, lalu tidur siang deh.
Kegiatan selanjutnya tak jauh berbeda dari apa yang ku lakukan di hari-hari lain. Pergi ke PSB buat cari bahan blog, dan pulang sekitar jam enam kurang. Mampir ke kostan Ole sebentar buat nyerahin berkas, pulang ke kost, dan sibuk main notebook seperti sekarang. Haha.
Well, mungkin kegiatan yang ku lewati hari ini masih hitungan standar dan gak ada yang istimewa bagi kebanyakan orang. Tapi bagiku, bisa berkumpul dan bertemu kembali dengan teman-teman merupakan hal yang menyenangkan. Sudah lebih dari dua bulan kami tidak bertemu, perasaan rindu yang ada di hatiku seakan meluap-luap saat bisa duduk bersama mereka kembali di dalam kelas. Ah, manisnya.
Jadi, siapa selanjutnya teman sekelasku yang akan seminar? Ku pastikan aku akan datang demi bisa berkumpul kembali dengan teman-teman (baca: bisa makan gratis, plak :D)
0 Comments