![]() |
Sumber: uswatunhasanahast.wordpress.com |
Well, berhubung ane malas googling (nyaha) jadi aku akan mengartikan tentang radio drama berdasarkan pemahamanku selama ini. Pernah dengar acara tempoe doeloe drama radio di RRI? Misalnya Mak Lampir, Borobudur, dan lain-lain. Ya kurang lebih begitu pula Radio Drama Japan Version. Tapi tentu saja, yang mengisi suaranya adalah para seiyuu kelas atas yang memang sudah terbiasa menjadi pengisi suara di anime-anime. Yang di buat Radio Drama version itu biasanya adalah anime, manga, bahkan game juga. Untuk yang paling populer di blog ku kayaknya adalah yang game version, otome game terutama. Itu cuma perkiraanku saja karena aku juga gak pernah main otome game. Hoho.
Jujur, pertama kali ku dengar Radio Drama yang punya Rejet kalo gak salah, telingaku langsung kaget. Bicaranya itu lo, ‘kijil bin lanji’. Kalo ku bilang itu kayak semacam ‘zinah telinga.’ Nyaha. Padahal kebanyakan seiyuunya adalah cowok. Tapi suaranya mendesah, turun naik tergantung keadaan, dan yang bikin rada geli itu adalah arah datangnya suara yang bergantian di kiri dan di kanan. Kebetulan earphone yang ku kenakan memang kualitasnya lumayan, sehingga suara kiri dan kanan kalo memang dari sananya terpisah, ya terpisah. Jadi nih, kalo dalam khayalannya, si tokoh lagi ngomong di sebelah kiri kita, maka suara yang terdengar ya cuma di sebelah kiri. Begitu pula sebaliknya. Kalo posisinya dekat, suaranya nyaring. Kalo posisinya jauh, suaranya rada jauh. Geh, teknologi itu seram, ya? ^o^
Setidaknya ada dua tipe Drama Radio yang pernah ku dengar. Pertama dan yang paling wajar adalah Drama Radio dimana pendengar tidak ikut masuk ke dalam cerita. Mendengar Radio Drama seperti ini ya seperti menonton anime lazimnya. Dulu ku ingat pernah dengar Haikyuu Drama CD, dan suasananya memang seperti menonton anime, lengkap dengan efek suaranya. Ada pula Drama CD lain yang pengisi suaranya cewek semua, aku lupa apa judulnya. Yang jelas disini penonton adalah orang ketiga dan benar-benar menikmati dari luar.
Sementara tipe kedua adalah, tipe yang paling popular di blogku, dan tipe yang sering bikin ku geli sendiri, adalah Drama CD dimana pendengar seakan ikut bergabung di dalam cerita. Nah, ini neh tipe-tipe otome game kayaknya. Jujur, bahasa Jepang ane kan payah banget yak, tapi waktu pertama kali dengar Drama CD tipe semacam ini, aku langsung bisa tahu bahwa orang di kaset ini lagi ‘mengajakku ngomong bareng.’ Sore wa nanka, kimooooi >_<. Terutama bila tokoh di kaset itu cuma satu cowok doang. Geh, rasanya terlalu intim. Apalagi bila ada adegan kencan bareng, di kamar berdua bareng. Jubrak. Telinga ane kagak sanggup mendengar berlama-lama. Bawaannya pengen ketawa, apalagi kalo pas tokoh di Drama CD ngomong sesuatu, terus ane respon dalam hati (ikutin alur), eh terus dianya juga malah merespon sesuai dengan respon ane dalam hati barusan. Nyaha. Benar-benar audio yang perfect untuk jones cewe macam saya (plak)
Ku rasa masih mendingan bila di audio itu ada setidaknya tiga, empat tokoh cowok, meski kita (si pendengar) juga tetap masih ke dalam alur cerita. Ini neh pura-puranya harem begitu, macam Drama CD Alive dan Marginal yang dulu pernah ku dengar. Haha. Tapi jujur, masih mending lah. Setidanya ada banyak adegan saat mereka ngomong bersama dan aku benar-benar berada di posisi sebagai pendengar doang. Itu membuatku merasa lebih nyaman. Ehe.
Terlepas dari banyaknya Drama CD yang ku punya, tidak semuanya ku dengar (karena aku memang bukan penggemar berat Drama CD). Namun aku pernah sekilas mendengar sebuah audio yang ada tanda-tanda Yaoi-nya. Geh! Waktu sadar aku langsung menghentikan audio tersebut tanpa melakukan konfirmasi lebih lanjut. Meski begitu, melihat Drama CD yang satu itu cukup populer di blogku, aku jadi ragu kalo itu genrenya Yaoi. Mungkin cuma imajinasiku. Haha. Yang jelas aku tak tahu, apakah ada Drama CD yang genrenya Yaoi. Ada yang tahu?
Overall, berhubung aku masih normal, maka Drama CD yang ku suka juga yang normal version alias radio drama yang sesungguhnya dimana aku cuma murni berperan sebagai pendengar. Aku suka drama macam itu terutama bila aku sendiri sudah tahu anime atau manganya, seperti Haikyu misalnya, jadi saat mendengarnya aku seakan-akan sedang menonton animenya sendiri. Untuk sekarang belum ada niatan untuk memperdalam Drama CD dimana pendengar juga ikut berperan sebagai tokoh. Haha. Nanti kalo dengar terlalu sering takutnya telinga ku tak sanggup mendengarnya dan mulai terjadi earbleed (apa itu, another nosebleed?). Gkgk.
Okelah kalo begitu. Cukup review saya. Harapannya di blog ane tidak hanya Drama Radio yang populer, tapi semua lagu. Aha. Amiin.
0 Comments